Thursday, February 19, 2009

Dinar Kelantan terus naik

Read More..

Wednesday, February 18, 2009

Dinar naik lagi hari ini


Dinar emas kelantan naik lagi harga hari ini.Pelaburan jangka masa panjang yang menguntungkan.hari ni naik dalam rm500..

Read More..

Dopod 900


Physical design
Form factor
Clamshell

Dimensions
127.7 x 81 x 25 mm

Weight w/battery
285 g

Primary display resolution
640 x 480 pixels
Phone
Phone type
Triband

Networks
GSM900, GSM1800, GSM1900

Connectivity
3G, Bluetooth, Wi-Fi, GPRS/GSM, Infrared, SDIO

Messaging features
SMS, MMS, Predictive text input, Email, Instant message

Calling Features
Speakerphone
Multimedia
Built-in digital camera?
Yes

Maximum camera resolution
1.3 megapixels

Camera sensor type
CMOS

Maximum digital zoom
x

Maximum optical zoom
x

Imaging features
Onboard flash

Video features
Video recording, Video playback
PDA
Operating system
Pocket PC

Main processor type
Intel Bulverde

Main processor speed
520 MHz

RAM
64 MB

ROM
128 MB

Expansion option(s)
SD, SDIO, MMC

Battery type
1,620mAh rechargeable battery

Removable battery?
Yes

Rated battery life
4 hours

Installed applications
Microsoft Windows Mobile 5 (OS); Mobile Excel/Word/PowerPoint; Clear Vue PDF; pIE; Voice Command; Video Telephony

Included accessories
Battery; USB cable; pouch; adaptor; stylus (2); wired stereo earphone with microphone; user manual; quick start guide; Microsoft CD.
Display
Monochrome or color
Color

No. of colors
16 bit

Touch screen
Yes

Backlit display
Yes
Data Input
Method
Keyboard, Pen
Interfaces
Infrared
Yes
Audio
Built-in speakers?
Yes

Built-in mic?
Yes
Desktop Connectivity
Desktop software included
Yes
Power supply
Batteries rechargeable?
Yes

AC adaptor included?
Yes
Warranty
Base warranty
1 year

Read More..

Harga Dinar Kelantan semakin naik


Harga dinar kelantan semakin naik.Sebulan yang lepas harga belinya lebih kurang rm380 tetapi sekarang harganya telah naik RM480.Bezanya dalam rm100.Cepat sungguh harga dinar emas ni naik.Dinar emas ini elok untuk dibuat pelaburan jangkamasa panjang.

Read More..

Monday, February 16, 2009

Pesan Masyaikh di Ijtima’ Tonggi 29/01 s/d 01/02 2009

Point - Point Pesan Masyaikh di Ijtima’ Tonggi
29/01 s/d 01/02 2009

1. Maulana Syamim

Amalan haji adalah ijtima umat islam terbesar dan kewajiban hanya sekali saja. Jika berhaji dengan betul, akan jadi wali Allah. Jika niat berhaji tak betul, haji tanpa kesan, akan dilempar balik seperti kain kotor yang dilemparkan. Begitupun ijtima, jika datang dengan niat baik, maka satu ijtima cukup membuat cinta kepada Allah SWT. Satu ijtima yang betul cukup bagi Allah SWT untuk membuat keputusan memberi hidayah untuk seluruh alam.
Ijitima bukan untuk menghimpun manusia sebanyak-banyaknya, tapi untuk mengumpulkan dua usaha, sebelum ijtima (ruh ijtima), setelah ijtima (perhiasan ijtima).

Usaha sebelum ijtima adalah menjumpai setiap orang islam agar hatinya berpaling dari selain Allah kepada Allah SWT sehingga ada kemanisan untuk ta’at. Dikarenakan adanya pengorbanan orang-orang sebelum ijtima, maka yang hadir di ijtima mendapat hidayah, dan hidayah juga akan tersebar ke seluruh alam. Usaha dalam ijtima adalah agar setiap orang terlibat dalam amal ijtimai dan infirodi. Semakin terjaga amalan, maka semakin cepat turunnya hidayah. Hidayah ada 2 tahap : untuk diri sendiri dan asbab hidayah untuk orang lain. Untuk menjadi asbab hidayah maka niatkan untuk bergaul dengan semua orang dari semua negara, kita merasa sebagai satu umat, hilangkan ashabiyah. Ashabiyah ini sangat dibenci Allah dan menyebabkan tertolaknya amal seseorang.

Untuk menghilangkan ashobiyah : Allah SWT perintahkan ibadah haji, shalat dan shaum. Dalam haji diperintahkan untuk menyebarkan salam (untuk menghilangkan sifat sombong, merasa sebagai penanggung jawab. Sehingga Nabi SAW selalu mendahului dalam memberi salam, tidak pernah didahului oleh sahabat), bersikap lemah lembut, dan suka memberi makanan (jangan menunggu untuk diikrom, tapi beri ikrom untuk satukan hati).

Di negara-negara anda akan diadakan ijtima dan jika anda bersungguh-sungguh usaha atas ijtima ini, maka ijtima anda akan menjadi asbab hidayah ke seluruh alam. Tanggal ijtima bukan awal ijtima, tapi itu tanggal berakhirnya ijtima. Ijtima bermula sejak tanggal ijtima ditetapkan.

2. Maulana Ihsan

Allah SWT beri agama dan usaha atas agama, untuk menghindarkan manusia dari tersiksa selama-lamanya di dalam neraka.
Nabi Muhammad SAW dilebihkan dari nabi-nabi terdahulu, hal ini telah tercantum dalam kitab-kitab terdahulu. Wajah Nabi SAW itu lebih terang daripada bulan purnama. Umat Muhammad SAW juga dilebihkan dari umat-umat terdahulu, karena umat ini diberi 2 keistimewaan, yaitu untuk ibadah dan untuk mengambil kerja Nabi. Umur nabi-nabi terdahulu panjang akan tetapi usahanya lokal dan berjangka. Umur Nabi Muhammad SAW pendek, tapi usahanya kekal sampai kiamat, dikarenakan umatnya dilibatkan. Hari pertama kenabian, Muhammad SAW langsung melibatkan orang tua, wanita dan anak-anak/pemuda.

Para sahabat telah memahami akan tanggung jawab ini, dan mereka menggunakan 100% hidup mereka untuk agama. Tapi hari ini kita habis-habisan untuk perkara dunia, sehingga kita menjadi budak orang kafir. Maka kita perlu istighfar dan taubat sebanyak-banyaknya, karena seseorang yang beristighfar dan bertaubat dengan ikhlas, seolah-olah tak berbuat dosa dan kita juga mengajak orang lain juga untuk taubat. Saat kita ajak orang lain, kita perlu bersabar, seperti lautan yang selalu menerima segala sesuatu dan mencucinya menjadi bersih.

3. Maulana Ahmad Lat

Hamba yang paling dicintai Allah SWT adalah hamba yang paling cinta kepada keluarga-Nya, yaitu seluruh makhluk-Nya. Manusia akan merasakan rugi jika tidak ada iman. Harta dan diri hendaknya senantiasa dipakai untuk usaha iman. Ashabul kahfi pergi keluar rumah untuk selamatkan iman, maka Allah telah bantu, bentangkan rahmat walau di tempat sempit (gua) tidak diberi makan, tapi dibebaskan dari sifat lapar. Bahkan anjing mereka (yang hanya nusroh mereka) pun dimuliakan. Seharusnya hewan tidak masuk surga, tapi nanti anjing ini akan dimasukkan surga, dan dirubah menjadi manusia.

Apalagi jika kepergian seseorang keluar rumah untuk fisabilillah, tidak hanya untuk selamatkan iman dirinya sendiri, tapi untuk memperjuangkan dan menyebarkan iman kepada seluruh manusia, maka anjing yang hanya nusroh saja kepada jamaah akan diberi rahmat, dihilangkan sifat hewani dari dirinya. Bayangkan apa yang diberikan kepada orang yang khuruj itu sendiri.

4. Maulana Ismail

Dalam keletihan dan pengorbanan amal, ada pahala dan ketenangan dari Allah SWT. Puasa menyebabkan lapar, berhaji menyebabkan letih, tapi mereka diberi ketenangan oleh Allah SWT. Nampak zahir mereka sengsara, tapi hakekatnya mereka kuat dan sehat di mata Allah SWT.
Akan tetapi, tanpa da’wah, pertolongan Allah tidak datang. Semua kesusahan dalam ibadah tidak mendatangkan pertolongan Allah SWT, walaupun dengan berdo’a dan istighotsah, jika tidak ada da’wah maka pertolongan Alloh SWT tidak akan datang.

Untuk taat kepada Allah SWT, zahirnya ada kesusahan dan keletihan, tapi hakekatnya Allah SWT memberi ketenangan. Seperti orang makan sambal, zahirnya kepedasan, keringatan, kepanasan, tapi yang makan mau nambah lagi. Begitu juga ahli dunia melihat ahli da’wah sengsara dalam usaha agama, tapi mereka sendiri senantiasa bersyukur, Allah SWT beri ketenangan dalam kehidupannya.

5. Maulana Saad

Jika umat jalankan da’wah secara ijtimai, maka agama akan wujud dalam kehidupan umat ini. Jika tidak, umat Islam akan jadi mad’u, objek da’wah, ikut kesana kemari, waktu dan harta akan dipergunakan untuk yang sia-sia. Jika umat terlibat dalam usaha da’wah, maka harta dan waktu akan terpelihara dan akan digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.

Da’i tidak akan terkesan dengan keadaan. Abdullah bin Quhafah dida’wahi untuk meninggalkan Islam, dirayu dengan kerajaan, ditakuti dengan kematian, tidak terkesan. Sehingga fardlu a’in bagi setiap umat untuk berda’wah. Jika dipikirkan kalau da’wah itu hukumnya hanya fardu kifayah, maka orang yang tidak berda’wah akan dida’wahi oleh orang lain/ hal-hal lain. Pindahnya agama seseorang itu dimulai jika da’wah ditinggalkan.

Da’wah adalah penyelesain masalah infirodi dan ijtimai. Allah SWT telah berfirman, “Siapa yang lebih baik perkataanya (yang lebih baik agamanya) dari orang yang menyeru kepada Allah SWT dan beramal soleh”. Disini diterangkan bahwa agama terbaik hanya terwujud dengan menyatukan da’wah dan ibadah. Ini tidak hanya merupakan pertanyaan, tapi penjelasan dan penegasan bahwa da’wah itulah satu-satunya jalan untuk mendapatkan agama yang baik.

Da’wah menimbulkan isti’dat/kesiapan untuk berbuat baik, seperti membajak sawah agar siap untuk ditanami. Da’wah juga membuat istiqomah bagi yang telah beramal. Harus difahami, bahwa da’wah adalah fardu a’in. Jika da’wah itu fardhu kifayah, maka artinya niat da’wah itu untuk memperbaiki orang lain. Karena amalan fardu kifayah selalu untuk orang lain, seperti sholat jenazah untuk orang lain. Tapi sholat wajib itu untuk diri sendiri, sehingga hukumnya fardu a’in. Demikian pula wajibnya da’wah adalah untuk menyelamatkan iman dalam diri sendiri, sehingga hukumnya fardu a’in, Maka bermujahadah dalam da’wah adalah untuk manfaat diri sendiri (waman jaahada fainnamaa yujaahidu linafsih). Jika da’wah bertujuan untuk orang lain, maka dalam berda’wah akan mencari cara-cara lain, seperti pakai Hand Phone, pakai internet, dsb, hal ini tidak bermujahadah.

Da’wah dibuat agar hanya terkesan kepada Allah SWT. Jika telah bisa menafikkan semuanya dan terkesan hanya kepada Allah SWT, maka akan dapat pertolongan langsung dari Allah SWT. Caranya:

a) Buat zikir dan da’wah sebanyak-banyaknya. Buat halakah iman
b) Banyak bercerita tentang nabi-nabi untuk menguatkan iman kaum ini.
c) Banyak cerita tentang nusrotullah dalam perjuangan agama para sahabat untuk memberi semangat umat ini
d) Banyak baca ayat dan hadits tentang ciri-ciri orang yang beriman.

Nusrotullah akan datang dengan sabar dan taqwa (waintashbiruu watattaquu, laa yadurrukum kaiduhum syai’aa). Sabar saja tanpa taqwa, tidak akan turun pertolongan Alloh SWT. Sabar tanpa taqwa seperti sabarnya pencuri yang tertangkap dan dipukuli oleh polisi.
Kita juga harus membawa yakin pada Alloh SWT dalam bermuamalah. Mengenai asbab kebendaan, ada dua hal:

a) Masukkan hukum / perintah Alloh SWT dalam asbab kebendaan.
b) Utamakan amal daripada asbab. Kejayaan ada pada perintah Alloh SWT, bukan pada asbab.

Arahan Para Masyaikh Nizamuddin
Tentang Persiapan Ijtima Indonesia

Sudah sejak lama, sejak 13 tahun lalu (1996) ada ijtima di Indonesia yang dihadiri oleh para masyaikh. Jadi penting kita bersiap-siap. Persiapan pertama yang harus dilakukan adalah niat dan azam yang kuat. Apa yang diniatkan, maka begitulah pertolongan Alloh SWT akan datang. Jangan niat hanya agar banyak orang yang berkumpul, maksud kita tidak hanya untuk kumpul-kumpul.

Ada 4 langkah yang perlu kita kerjakan dalam mempersiapkan ijtima:

1.Setiap orang berusaha untuk menyempurnakan agama dalam hidupnya. Hari ini Islam hanya ada dalam buku-buku, tidak ada dalam contoh kehidupan. Maka kita usahakan mulai dari diri kita dan rumah kita untuk hidupkan agama dan amal sunnah secara sempurna, sebagai contoh. Untuk amalkan ini, perlu keluar 3 hari masturat tiap 3 bulan, menjaga semangat agama bagi isteri kita.

2.Kemudian, hidupkan mesjid dengan 5 amal. Datangi tiap rumah di kampung kita, bukan untuk i’lan ijtima, itu mudah, tapi untuk taskil mereka keluar di jalan Alloh. Bicara da’wah secara sempurna dengan semua laki-laki di tiap rumah tersebut, sehingga mereka siap untuk hidupkan agama secara sempurna di rumah-rumah mereka juga. Maulana Umar sampaikan, ada 3 jenis kerja di mahalah:

a). Kepada da’i yang aktif, agar mereka tambah pengorbanan
b). Kepada da’i yang kurang aktif, agar kembali terlibat dalam da’wah
c). Kepada orang awam, agar mereka terlibat dalam amal mesjid, apa yg mereka mampu.

3.Kemudian usaha ke masjid lain yang belum ada amal masjid. Juga kampung-kampung lain, walaupun tidak ada masjid. Rombongan bisa berteduh di bawah pohon, atau dimanapun, di Indonesia tidak ada musim panas dan dingin, tidak perlu bergantung pada bangunan masjid. Pernah rombongan menginap di stasiun bis. Siapkan mereka untuk bangun masjid juga, dengan kayu-kayu atau bambu-bambu yang ada di kampung tersebut. Jadi siapkan mereka untuk terima rombongan-rombongan da’wah.
Apabila amal masjid hidup di kampung tersebut, maka mereka juga akan usaha atas rumah-rumah di seluruh kampung tersebut, sehingga tiap rumah juga akan amal agama secara sempurna, dan semua pahala akan mengalir pada kita.

4.Dengan cara yg sama, kirim juga jamaah ke seluruh Indonesia, dan seluruh dunia.
Jadi dengan demikian kita tidak hanya i’lan tentang ijtima dan usaha terus untuk mengeluarkan rombongan itu tidak perlu menunggu ijtima. Tapi usaha atas ijtima bermula ketika tanggal ijtima telah ditetapkan, dan dibuat usaha mengirimkan jamaah sejak saat itu juga.

Kemudian, mengenai safari masyaikh dalam ijtima di Singapura, Malaysia, Filipina dan Indonesia, tidak diperkenankan ada yang ikut berkeliling, baik karkun lama, baru, sendiri ataupun berjamaah. Yang ikut berkeliling hanya yang diputuskan dengan musyawarah. Jika ingin mendapat manfaat dari syuhbah dengan masyaikh, caranya dengan pergi ke Nizamuddin, atau Raiwind, atau Kakrail. Tertib dalam usaha ini, yang ingin berkorban, maka ia kerja atas kaumnya, lalu bawa mereka sebanyak-banyaknya keluar di jalan Alloh. Sebagaimana di jaman Nabi, ada yg masuk Islam, maka dia tidak terus-menerus bersama Nabi, cukup beberapa saat saja. Tapi dia segera pulang dan membawa 80 keluarga dari kaumnya untuk masuk Islam bersama-sama.

Read More..

Bayan Maulana Yusuf

On the morning of 30th march 1965 Hadhrat Ji Maulana Yusuf sahib Kandhalvi delivered a speech. It was given after Fajr salaah in an area of Lahore known as Raiwand. In it he discussed many important issues regarding the unity of the Ummah. He expressed with feeling and pain his mounting concern over continued hostilities amongst Muslims.


Tragically, it was to be his last public address. Three days later the world received the sudden unexpected news that Maulana Yusuf had passed away. Even those who were only slightly familiar with him were shocked and grieved by the loss. Others, who knew him more closely and were aware of his remarkable qualities and services to Islam, were devastated.

Because of its grave importance, this speech has been translated and reproduced below. Although an effort has been made to include as much of the essential contents of the speech as possible, time and space do not allow for all the relevant points to be covered, Nonetheless the aim of the translation is to provide readers with an insight into the thought of Maulana Yusuf and his deep dedication to Islam. It also presents to them a sample of his oratory skills and the essence of his message to the Ummah:

Firstly, i must inform you that my health is not very satisfactory. My night was spent restless and sleepless. Nevertheless, i feel it necessary that i address you today. Listen attentively,and act accordingly, Allah will make you honourable. Be negligent, and you will be an open invitation to ruin.

This Ummah has been prepared only through tremendous sacrifices. The blessed Prophet peace be upon him and his loyal companions encountered difficulty after difficulty to see the formation of this Ummah. Their enemies, have spared no pains in forcing cracks into the wall of the Ummah. They have struggled relentlessly to break the Ummah, that it may disband helplessly. Now the situation we have before us is that the Ummah has lost its strength of unity. Until the Ummah retained its capacity to harmonise, a few thousand individuals were paramount over the entire world. The then Islamic world did not boast a single finely structured building.Even the Masajids were bare, simple and modest. Not even a lamp could be found in the Masjid. The first lamp to be lit in Masjid-An Nabawi was in the ninth year after migration. It was lit by Hadhrat Tameem Daari who accepted Islam in 9AH. Prior to this date almost the entire Arab world had marched into the fold of Islam. Masses of people who's tribes varied, whose backgrounds varied, whose homelands and origins varied had formed what became known as the Ummah. It was only when so many hurdles had been cleared and this much progress made, that History recorded the first lamp to be lit in the Prophet's masjid.

Many a year may have elapsed in making such seemingly insignificant progress as the use of a lamp. But that mattered little. What did matter and what is the key measure of achievement here is that the lamp of guidance with which the Prophet had been sent, had illuminated every house and dwelling of Arabia and its effects reached far beyond the boundaries of the peninsula. In fact the Ummah had been formed. I t rose to the challenges of humanity.Whichever direction it chose to march whole civilisations surrender to its authority.

This Ummah was created only when every individual saw beyond the boundaries of family, tribe, party, nation and homeland. None was a blind patriot to his native land.Value for wealth and property, wife and family bore no importance at all. The only issue of any importance, the only factor never to be ignored,was the order of Allah and His beloved Prophet Muhammad.

An Ummah can only be formed when every relationship in opposition to Allah and His messsenger is severed.
When the Muslims were one, the murder of a single individual sent shock waves racing through the Ummah. Today thousands of lives are tragically lost but not a single eyebrow is raised.

-Later in the speech Maulana Yusuf commented:-

A set community of people, a group of settlers in a particular region is not an Ummah. An Ummah is a composition of thousands of communities and regions. Any person who believes one community or nation to be his own and a second community or nation to be alien is helping to reduce the Ummah into a sacrificial animal. He is destroying the Ummah. He is attempting to diminish the struggles of the Prophet and his devoted companions.

The Ummah was not torn and conflict riddled. We ourselves are to blame for the ruin that has befallen us. It was only after the injuries had been inflicted that the Kuffaar administered further punishment. The damage had already been done prior to their intervention.
If the Muslims are to reunite even today the combined strength of world powers, atom b ombs and missiles cannot destroy them. But if, on the contrary, they continue to uphold the banner of nationalism and simply on the grounds of 'love for country' divisions appear within the Ummah, then i swear by Allah your weapons, your military power and your defences will be of no avail to you.

The only reason Muslims are being tormented throughout the world, the sole cause of their sufferings is that they have failed to remain an Ummah. They have totally disregarded the exhaustive struggles borne by their loving Prophet in its formation. Friends, i am expressing to you the grief that lies in my heart. The root cause of all our calamities is that the Ummah has ceased to remain an Ummah. In fact, we have totally forgotten what it means to be an Ummah and we are ignorant of how the Prophet formed it.

In order to be a united Ummah and to win the support of the Lord, it is not sufficient simply for the Muslims to be regular in Salah, for there to Dhikr in abundance etc. Take for example the case of Ibn Baljam, the assassin of Hadhrat Ali. He used to perform salah so excessively and engage in dhikr so fervently that when in punishment of his crime, outraged by his villainous act, people before slaying him, sought to cut his tongue of, he protested, ' Treat me as you wish, but i plead that you spare my tongue so that until i breathe my last, i may utter the name of my Lord. '
Despite appearing such a devout servant of Allah, the Prophet had declared that the killler of Ali would be the most detestable individual of this Ummah.

As for religious instruction and education, well, the likes of Abu Al Fadhl and Faydhee were highly trained, learned scholars. So talented that they wrote the commentary of the Quran without using any letters with dots. Even so, their knowledge did not prevent them from misleading Akbar and making a mockery of religion.
The lessons to be learnt from these and many other examples is that merely acquiring the attributes of Ibn Baljam, Abu Al Fadh and Faydhee will not reunite the Ummah and they will not entitle us to divine help.

- Later on in the speech, Maulana warned:-

Rest assured, ' my people' , ' my country' ' my household ' this line of reasoning and this type of statement works to destroy the Ummah. Whoever, on whatever level, endeavours to ignite the the fire of conflict within the Ummah will be destroyed.

The Ummah will only be reunited if Muslims from all walks of life and from all quarters, without any internal barriers, discharge those responsibilities that were stressed to them by the noble prophet peace be upon him.
Remember! The factors that crush the oneness of the Ummah are unjust dealings carried out within Muslims. Crimes that are against society, against humanity. When a person or a group of people treat others unjustly, when they deny them what is rightfully theirs, when they are a cause of grief to other, when they humiliate and dishonour other, the seeds of bitterness and conflict are sown. Cracks begin to appear in the Ummah.

That is why i reiterate, mere recitation of the Shahadah and abundant dhikr will not establish the Ummah. THE Ummah will only be re-established when internal dealings are reformed, responsibilities are to society are understood and discharged, the rights of all are fulfilled and each individual is received with kindness. In fact, unity will only come when one's own rights and interests are sacrificed for the convenience of others. The compassionate Prophet, his companions, Abu Bakr, Umar and others sacrificed everything in their means to make this Ummah a true united Ummah. They volunteered themselves in the most punishing difficulties to achieve this.

- Maulana Yusuf further commented:-

To establish an Ummah it is necessary that we all strive to create mutual harmony and guard against internal dispute. The tongue plays a key role in making or breaking the Ummah. It has the capacity to unify hearts. It also has the capacity to destroy the unity of the hearts. Misuse it, and it presents a whole barrel of insoluble problems and disputes. Use it sensibly and a simple phrase can bring an end to ill feeling and repair broken friendships.

This is why it is so important to be cautious in the use of our tongues. This attention to speech will only be possible when each person develops a strong awareness of the presence of Allah, that at every moment, in every place he is with him, watching him, studying his every action listening to his every word.

All the teachings of Islam have been prescribed to generate mutual love and harmony. In salah there is unity In fasting there is unity. The Hajj is an exhibition of unity amongst people of different races, nations and languages. Grouping for religious discourses creates unity. Kindness and hospitality for Muslim brethren, the exchanging of gifts and presents all create harmony and unity. They are actions which ease the path to Jannah. Those who engage in such activities will be amply rewarded. Their faces will gleam and radiate on the day of reckoning.

On the contrary, enmity, envy, publicising confidentialities relating to others, dishonouring and humiliating others, causing grief and heartache to others, these are all actions that are the ingredients of disunity. They pave the way to hell and those guilty of these actions will have their faces darkened in the hereafter.

- Drawing attention to actions that may be taken to eliminate disunity, Maulana explained:-

Today we find a universal effort to break the solidarity of the Ummah. The only safeguard to this is that we devote ourselves entirely to the divine mission of the Holy Prophet Muhammad. Let us encourage the Muslims to flock to the Masjids. There, let them be reminded of the sweetness, beauty and importance of Imaan. Let there be groups of people collected for Ta'leem, collected for the remembrance of Allah, groups sat addressing the issue of religion and its revival. Differing sects of people, diverse nationalities, people of varying languages be assembled on the same basis, with the same intentions, conforming to the same prescribed methods, engaging in the same activities as were once to be witnessed in the Prophet's Masjid. Only then will we succeed in unifying the Ummah.

We must refrain from activities which allow shaytaan to fuel disputes within us. A group of three people should be concious that the fourth amongst them is Allah. A company of five or six individuals should be aware that the sixth or seventh amongst them is Allah. He is present, He is listening to their entire conversation and studying their activities. Does their speech flow with mutual love? Does it generate harmony and brotherhood or does it destroy brotherhood? Are they engaged in backbiting, tale telling or evil conspiracies?

The compassionate Prophet sacrificed his priceless and suffered the pangs of hunger to establish this Ummah. Today, over totally minor issues we are slaying the Ummah. Note! forgoing Jummah salah will not be such a punishable sin in the courts of Allah as the detestable crime of tearing the tissues of this Ummah.

If the Muslims are to unify then they will never see the face of disgrace in this world. The superpowers will bow to their sovereignty.
The Ummah will only be one when the Quraanic pronouncement:

Azillatin Alal Mu'mineen

once again becomes a living reality.The Muslims become a visible example of these words. That is each individual amongst them treats his fellow Muslims with humility, humbleness and regards them superior to himself. This characteristic is taught and practiced in the work of Tabligh.

When the Muslims will discipline themselves to:

Azillatin Alal Mu' mineen

then as a result they will be elevated to:

A'izzatin alal Ka'fireen

that is they will be triumphant over the kuffaar, whether they be settlers of Asia or nationals of Europe. That is, no one would be in a position to oppose a united Ummah.

This Ummah will unite through self sacrifice, sacrifice of time, wealth and comforts. Once these sacrifices are given and the Ummah is made it will receive honour and dignity. Honour and dignity does not lie in the trends of any nation, not even in the social and political set-ups of the super powers. Honour lies in the hands of Allah alone.

In order to be deserving of his favours, He has prescribed a particular code of conduct, issued guidelines and stipulated that certain principles be adhered to.Any individual, family, community or class of people who fulfil these requirements and adorn their lives with these radiant characteristics they themselves will become radiant.

The Jews are descendants of Prophets. They behaved arrogantly and violated divine law and displeased Allah. The companions of the blessed Prophet were the offspring of idol worshippers. They chose to adopt the flawless principles of the Quran and teachings of the Prophet. Allah made them the shining stars of this Ummah. Allah is pure of any family ties or relationships. In His court all that is taken into account is obedience to law and conformance to principles.

Friends, with an intense fervour, devote yourselves to the cause of making the Ummah of the Prophet Muhammad a united Ummah, an Ummah bubbling with faith and belief, an Ummah constantly engaged in the remembrance of Allah, his Grace, His bounties,one concerned about the religious education of its individuals of the Ummah that surrenders to the will of Allah, an obedient, helpful, tolerant, loving and caring Ummah. Let us strive to make it an Ummah that condemns evil scheming, detests disobedience to Allah, deplores the humiliation and abuse of others, deplores prying into the private affairs of others and backbiting of others.

If on any plot of earth this banner is lifted and effort is made in the required manner, then very shortly, every nation on earth will follow suit.

What is needed now is that people of every community, origin, race and language be teamed together in groups and sent out for the work of Da'wah. Let each group be teamed, meticulously bind itself to the principles of this work then inshAllah the efforts of uniting the Ummah will come to blossom and Allah willing shaytaan and the dictates of our desires will pose no danger to us whatsoever.

Read More..

Thursday, February 12, 2009

Mengenang sejarah Perak

Sumber:msomelayu.blogspot.com
Sudah Ada MB Enggan Letak Jawatan Di Perak Sebelum Ini

DALAM mencari penyelesaian perang tempoyak di Perak hari ini bukan boleh dilakukan dengan cara menegakkan benang basah atau pun secara ‘keras kin’. Sebaik-baiknya ialah merujuk kepada perundangan, perlembagaan dan juga adat istiadat Melayu. Perisitwa atau kejadian lepas adalah paling afdal untuk dirujuk.

Semua pihak harus menyedari apa yang dilakukan Mohammad Nizar Jamaluddin dan Pakatan Rakyat mereka bukan tergilakan kepada jawatan MB yang dianggap sudah disamun secara penuh tektikal itu. Tetapi mereka hanya mahu
menuntut keadilan. Itu saja.

Makanya penyeselaian secara berhemah dengan berpandukan kepada perlembagaan, kitab tatacara sesebuah negara. Jika perlembagaan sudah tidak dipakai, diletakkan di kaki dengan apa lagi hendak dijadikan panduan? Maka jadilah kita seperti haiwan; harimau, singa, ular tedong dan monyet. Mereka mana ada kitab tata cara hidup.

Mengenai pergolakan politik yang berlaku di Perak itu ada satu lagi versi atau cebisan sejarah lama boleh dijadikan panduan. Ianya dirasakan adil dan relevan kerana ia telah berlaku di negeri itu kira-kira 35 tahun lalu.

Kisah itu ialah mengenai apa yang menimpa ke atas bekas Menteri Besarnya, Tan Sri Mohamad Ghazali Jawi iaini bapak kepada Mohd Tajol Rosli pada tahun 1974. Apa yang berlaku ke atas Nizar hari ini senarionya sama walapun suasananya dan kondisinya berbeza.

Sultan Perak waktu itu, Sultan Idris Shah sudah tidak berkenan untuk melantik Ghazali Jawi untuk menjadi MB buat kali kedua (sambung selepas habis dua tahun). Bagaimana pun Ghazali tidak mahu melepaskan jawatan berkenaan dan kedegilan Ghazali itu menimbulkan masalah kepada Sultan Idris Shah.

Tindakan Ghazali itu menyebabkan Sultan tidak dapat berbuat apa-apa, kerana Perlembagaan Perak melarang baginda berbuat demikian. Apa yang menjadi alasan dan dipertikaikan Nizar kini itulah juga yang digunakan pakai oleh Ghazali untuk terus menjadi MB.

Pemuda Umno ketika itu memberi pandangan; “Sultan Perak mempunyai hak melantik dan berkenan seseorang memegang jawatan Menteri Besar, tetapi setelah dilantik dan diperkenankan, Sultan tidak ada hak mengikut Perlembagaan Negeri untuk memecat atau memerintahkan supaya meletakkan jawatan. Hak untuk memecat atau memerintahkan seseorang berhenti dari Menteri Besar, iala Presiden UMNO.”

Gara-gara keengganan Ghazali (foto) itu menyebabkan Sultan Idris murka dan bernazar baginda tidak akan mencukur janggut dan jambannya selagi Ghazali tidak berhenti menjadi MB.

Untuk beberapa ketika Sultan Idrsis tampil di khalayak dengan keadaan berjangut dan berjamban. Beliau benar-benar melaksanaan nazarnya, tidak mencukur janggut. Sehinggalah Ghazali Jawi berundur menjadi Menteri Besar baru baginda membersihkan mukanya.

Ghazali berhenti menjadi MB Perak bukan kerana kuasa sultan tetapi setelah beliau dinasihati oleh Presiden Umno ketika itu Hussein Onn menasihat agar Ghazali berbuat demikian. Atas nasihat Hussein Onn lah Ghazali membuat surat perletakan jawatan sebagai MB 1977.

Cuplikan kisah ini saya petik daripada buku biografi Tan Sri Ishak Tadin yang ditulis oleh penulis veteran Perak yang juga merupakan kawan rapat kepada Sultan Idrsis Shah, sdr Mokhtar Petah dan disedut daRI blog beliau;

Cuplikan itu seperti mana berikut:

DEWAN SANATE

Setelah tamat perkhidamatan di MAsir, Haji Mohd. Ghazali Jawi telah pulang ke tanah air dan dilantik sebagai ahli Dewan Sanat - senator. Dia telah memegang jawatan Menteri Muda Pembangunan Luar Bandar dan Setiausaha Agung UMNO.

Pada pilihan raya 1964 beliau telah menang merebut kerusi Dewan Rakyat (Kuala Kangsar) dan dilantik memegan jawatan Menteri Tanah dan Galian. Kemudian dia memegang jawatan Menteri Pertanian dan Perikanan.

Sultan Idris Shah telah tidak berkenan melantih Haji Ghazali Jawi sebagasi Menteri Besar Perak kerana pada masa dia memengang jawan Menteri Besar pertama, pada tahun 1960 dia telah ditangkap oleh polis atas tuduhan melakukan rasuah.

ARAB BERSATU

Kes Haji Ghazali itu digantung dengan kehendak Perdana Menteri. Dia telah dihantar ke Republik Arab Bersatu. Pada masa itu Sultan Idris Shah masih Raja Di Hilir Perak.
UMNO Negeri Perak telah menjadi dua golongan. Satu golongan di sebelah bekas Menteri Besar, Haji Kamaruddin dan memihak kepada Sultan Perak. Manakala pihak yang lain memihak kepada Haji Ghazali Jawi dan menentang Sultan Perak.

Kalangan UMNO yang menyebelahi Haji Kamaruddin Haji Mat isa, di antaranya anggota-anggota Pemuda UMNO negeri, Abu Bakar Ashaari dan Abdullah Haji Mohamad.

MENJADI PERUNDING

Mereka disebelah Haji Ghazali Jawi terdiri dari ahli-ahi Dewan Negeri Perak, di antaranya, Hisan Ibrahim, Shafie Mat Saman, Masu’ud bin Untoi dan Ismail Abdul Rauf, Dato’ Abdul Malik Ahmad, Dato’ Seri Haji Wan Mohamed bin Haji Wan Teh, Perdana Menteri, Tun Abdul Razak yang mahu krisis antara UMNO dengan Sultan Perak itu mencapai penyelesaian segera, Allahyarham telah menggunakan Ishak Tadin menjadi ‘perunding’ antara Saultan Idris dengan Haji Ghazali Jawi.

Ishak Tadin telah menggunakan kebijaksanaan dan diplomasinya memujuk Sultan Idris Shah. Pada satu malam beliau telah (berkata – MSO) kepada Baginda, bahawa Perdana Menteri, Tun Abdul Razak memohon Baginda melantik Haji Ghazali Jawi ke jawatan Menteri Besar dengan bersyarat, iaitu untuk selama dua tahun sahaja. Kemudian Baginda boleh melantik ahli Dewan Undangan Negeri yang lain sebagai Menteri Besar Perak.

MENGANGKAT SUMPAH
Sultan Idris yang yakin akan kejujuran Ishak Tadin sebagai pegawai tinggi kerajaan negeri, telah bersetuju dengan syarat itu dan baginda berkenan melantik Haji Ghazali Jawi untuk memegng jawatan Menteri Besar Perak.

Pada 4 September 1974, Haji Ghazali Jawi telah mengangkat sumpah memegang jawatan Menteri Besar, di hadapan Sultan Idris Shah, dalam Balai Rong, Istana Iskandariah, Bukit Chandan, Kuala Kangsar.

Dua hari kemudian, Sultan Idris Shah telah memanggil saya mengadap Baginda, di Istana Tambon, Ipoh. Dalam pertemuan saya dengan Baginda itu, saya telah memaklumkan kepada Baginda, bahawa dalam Perlembagaan negeri Perak tidak termaktub yang Sultan boleh melantik seseorang menjadi Menteri Besar selama dua tahun.

PARTI POLITIK

“ Kalau Tuanku melantik seseorang ahli Dewan Negeri Perak menjdi Menteri Besar, maka jawatan itu kekal kepada orang itu sehingga pilihan raya umum akan datang, iaitu kira-kira empat atau lima tahun,” kata saya kepada Baginda.

Saya melihat wajah baginda membayangkan perasaan sesal baginda melantik Haji Ghazali Jawi sebagai Menteri Besar Perak.

Kemudian saya memohon Baginda bersabar kerana untuk mengelakkan dari berlaku krisis antara parti politik yang memerintah dengan Istana. Baginda telah setuju.

MENYIMPAN JANGGUT

Setelah cukup tempoh dua tahun Haji Ghazali Jawi memegang jawatan Menteri Besar, dia tidak mengundurkan diri dari kerusinya. Sultan Idris Shah telah menimbulkan perkara itu dalam beberapa dari titah Baginda kepada orang ramai.

Haji Ghazali Jawi dan beberapa orang anggota UMNO Perak telah menyanggah titah Sultan Idris Shah dengan berkata, “Tidak ada dalam perlembagaan Negeri Perak Sultan melantik seorang ahli Dewan Undangan Negeri sebagai Menteri Besar selama dua tahun.”

Semenjak itu krisis antara UMNO dengan Sultan Idris Shah berlarutan, sehingga tahun 1977. Sultan Idris telah mengadakan nazar di Pulau Pangkor, iaitu selagi Haji Ghazali Jawi tidak meletakkan jawatannya, Baginda akan terus menyimpan janggut, jambang dan misai dan tidak akan menanda-tangani sebarang surat Majlis Mesyurat Kerajaan (EXCO) Negeri Perak.
BURUK SANGKA

Selama kira-kira dua tahun Sultan Idris Shah tidak bekerjasama dengan Menteri Besar dan tidak memperkenankan sebarang keputusan mesyuarat Exco Negeri Perak. Banyak rancangan kerajaan, terutama berhubungan dengan kelulusan dan pembangunan tanah menjadi tergendala.

Haji Ghazali Jawi terpaksa meninggalkan jawatannya kerana diberhentikan oleh Presiden UMNO – BN dan Perdana Menteri, Tun Hussein Onn pada tahun 1977. Sultan Idris Shah kemudiannya telah melantik Datok Sri Haji Wan Mohamed bin Haji Wan Teh, ahli Dewan Negeri (berunding dengan pihak ibu pejabat polis, di Kuala Lumpur mengenai kes tersebut. Kes itu telah diganntung atau dimansuhkan. Akhirnya Haji Ghazali Jawi telah meletakkan jawatan sebagai Menteri Besar Perak. Beliau lantik sebagai duta Persekutuan Tanah Melayu ke Republik Arab Bersatu, Masir.

Kata Mokhtar mereka yang tidak mengetahui catatan sejarah atau melupakan sejarah Negeri Perak menuduh Ir. Nizar Jamaluddin menderhaka kepada Sultan. Tetapi mereka yang peka dengan sejarah amat berhati-hati menuduH demikian, kerana ada kilat dan silaunya, ‘kata dulang paku sepih’.

Read More..

Cara buat `Read More`

Read More..

Gaza dan Nombor

1.5 juta penduduk di Gaza. Salah satu wilayah yang padat dengan penghuninya di dunia.

675,000 atau 40% daripada penduduk Gaza berumur di bawah 14 tahun.

900,000 penduduk dikatakan tidak mempunyai pekerjaan.

RM2,156 adalah pendapatan per kapita tahunan Gaza


770 penduduk terbunuh manakala 3,250 sama ada cedera atau parah dalam tempoh 2 minggu Israel melancarkan serangan ke atas Gaza mulai 27 Disember 2008.

300 lebih kanak-kanak yang tidak berdosa dianggarkan terbunuh dalam tempoh dua minggu sejak 27 Disember 2008

275 maut manakala 600 cedera dalam tempoh 5 minit pertama serangan udara Israel ke atas Gaza 27 Disember 2008

185 dan lebih orang awam dibunuh beramai-ramai secara kejam pada Selasa 6 Januari 2009

250 lebih serangan udara Israel dilakukan dalam masa 24 jam pertama

11 masjid di wilayah Gaza musnah

50 kanak-kanak yang sedang belajar di 3 sekolah milik Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu terkorban akibat serangan udara Israel

Sumber : Asraf Dahari, Milenia Muslim, hlm 12, Februari 2009.

Read More..

Ho Chi Minh kota unik

Oleh Fairuz Zaidan
fairuzaidan@bharian.com.my



Pelancong teruja lihat budaya rakyat Vietnam

BUNYI hon kenderaan seawal jam 6 pagi pantas menceriakan landskap Ho Chi Minh (HCM) atau suatu waktu dulu dikenali sebagai Saigon. Bagaikan pesta keraian, begitulah suasana pagi yang melingkari kota yang pernah tercalar dek kancah peperangan ini.

Ribuan motosikal yang memenuhi simpang siur di laluan utama HCM menjadi bukti kepesatan pembangunan bandar yang sarat dengan sembilan juta penduduk.


Kunjungan wakil media bersama Majalah 3 ke HCM atas undangan AirAsia baru-baru ini membuka ruang meneroka sendiri tabir baru destinasi pelancongan sebenar kota di selatan Vietnam itu.

Kepesatan pembangunan HCM menangkis tanda tanya prospek pelancongan bandar bersejarah itu. Apatah lagi, penerbangan tambang murah, AirAsia menyediakan penerbangan terus dua hala setiap hari, sekali gus merapatkan hubungan Kuala Lumpur-Saigon.

Pertama kali menjejakkan kaki di bandar HCM, tiada yang lebih membuatkan kita teruja melainkan melihat betapa sibuk warganya menjalankan urusan seharian. Malah, bagaikan tidak lengkap identiti HCM tanpa motosikal.
Tinggalan kereta kebal di Terowong Cu Chi.

Seperti bandar pelancongan lain, HCM menjanjikan 1,001 tarikan yang mampu memberi kelainan daripada aspek percutian dengan menawarkan eksotika sejarah, peradaban dan elemen budaya sejagat. Malah, tidak lengkap percutian tanpa mencuci mata dengan membawa ole-ole pulang.

Antara lokasi menarik yang mesti dilawati di HCM ialah Istana Presiden, Terowong Cu Chi, rumah ibadat Cao Dai, pasar Ben Thanh dan restoran terapung.

Istana Presiden ‘Reunification Palace’ (Dinh Thong Nhat) pernah menjadi kediaman dan pejabat bagi presiden Vietnam Selatan sepanjang Perang Vietnam (dikenali juga sebagai Perang Indochina Kedua, dari 1959 hingga 30 April 1975).

Istana empat tingkat itu menjadi tempat rasmi penyerahan kuasa ketika kejatuhan Saigon pada 30 April 1975. Sejarah istana itu bermula dari era penjajahan Perancis di Vietnam bermula 1858 sehinggalah pernah menjadi pejabat koloni Jepun pada 1945, sebelum Jepun menyerah kalah kepada tentera bersekutu pada Perang Dunia II dan Perancis kembali ke istana terbabit.

Terowong Cu Chi yang terletak 70 kilometer atau lebih dua jam perjalanan dari bandar HCM adalah satu daripada destinasi yang tidak harus diketepikan ketika berada di Vietnam. Terowong yang menjadi medan pertahanan tentera tempatan ketika perang itu begitu unik dan cukup bersejarah.

Rumah ibadat Cao Dai pula dikenali sebagai kuil suci Cao Dai mungkin boleh dilawati bagi melihat bagaimana kepercayaan agama yang menggabungkan pelbagai agama di seluruh dunia sebagai pegangan baru di Ninh Province.

Pasar Ben Thanh menjadi nadi ekonomi penduduk tempatan dengan menjual pelbagai barangan produk kraftangan, pakaian, barangan kain sutera hinggalah kepada barangan perhiasan rumah.

Selain harganya yang jauh lebih murah, pelancong masih lagi boleh tawar-menawar. Terletak di tengah pusat bandar, pasar Ben Thanh memang sentiasa sibuk dengan kunjungan masyarakat tempatan dan pelancong luar. Bermula seawal pagi, pasar itu beroperasi sehingga ke malam bagi memastikan pelbagai barangan dapat dibeli dan dijadikan ole-ole wajib.

Restoran terapung adalah sebuah bot besar yang dijadikan restoran sambil menyusuri Sungai Saigon. Pelancong bakal disajikan dengan makanan laut segar sambil menyaksikan pertunjukan menarik dan nyanyian lagu tempatan. Layanan bagaikan VIP bakal diterima sepanjang melayari di atas bot. Bagaikan tidak terasa perjalanan kerana sajian makanan begitu lazat untuk dinikmati. Pelayaran ini mengambil masa lebih dua jam.

Info
Ho Chi Minh

# Ada lebih tiga juta motosikal bersimpang siur di bandar ini.

# Motosikal adalah kenderaan utama di bandar ini kerana harganya yang jauh lebih murah, iaitu sekitar AS$300 (RM960). Kebanyakan motosikal adalah buatan China, Taiwan dan Korea.

# Kebanyakan nama kedai dan jalan di bandar raya terbabit menggunakan bahasa Vietnam, malah hampir keseluruhan warga tempatannya berbahasa Vietnam.

# Dua jenis mata wang digunakan iaitu Vietnam Dong dan Dollar Amerika Syarikat (AS$). AS$1 bersamaan 15,000 atau 16,000 Dong (kira-kira RM3.20).

# Identiti orang Asia di kalangan rakyat Vietnam jelas kelihatan, kerana bertubuh sederhana, berkulit halus kuning langsat, malah warga tuanya masih mengenakan topi besar berbucu tajam di bahagian atas.

# Pakaian tradisi seperti baju labuh ke betis juga masih boleh kelihatan pada sesetengah petugas hotel. Namun kebanyakan generasi mudanya lebih senang berkemeja-T atau kemeja.

Bagaimana ke sana?

# AirAsia membuka pejabat jualannya di 254 De Tham STreet bagi memudahkan urusan penerbangan dari bandar HCM ke Kuala Lumpur dan HCM ke Bangkok, Thailand. Penerbangan HCM ke KL setiap hari manakala HCMC ke Bangkok empat kali seminggu.

# Penerbangan HCM ke KL bermula daripada harga RM146 manakala RM116 dari KL ke HCM. Maklumat lanjut layari laman web www.asia.com.

Read More..

Rakyat Malaysia tidak perlu visa ke Britain

KUALA LUMPUR 10 Feb. – Kerajaan United Kingdom (UK) memutuskan untuk tidak mengenakan keperluan visa kepada pemegang pasport Malaysia, menurut Kementerian Luar dalam kenyataannya hari ini.

Sehubungan itu, menurut kenyataan tersebut, Malaysia akan menandatangani memorandum persefahaman (MoU) Kerjasama Imigresen dengan UK tidak lama lagi bagi meningkatkan kerjasama dalam bidang berkenaan.


“Malaysia mengalu-alukan keputusan kerajaan UK itu dan amat gembira atas kerjasama serta bantuan yang diberikan pihak berkuasa UK dalam perkara ini,’’ menurut kenyataan itu.

Kerajaan UK sebelum ini merancang menguatkuasakan syarat visa ke atas rakyat Malaysia yang akan memasuki negara itu dan memberikan tempoh enam bulan dari Disember tahun lalu untuk menyelesaikan masalah rakyat Malaysia yang tinggal melebihi tempoh.

Kementerian Luar bagaimanapun meminta kerajaan UK menangguhkan syarat itu bagi menyelesaikan masalah tersebut. Satu laporan menyebut lebih 30,000 rakyat Malaysia tinggal melebihi tempoh di negara itu.

Kenyataan itu menambah, melalui MoU tersebut, Malaysia akan memastikan tahap keselamatan yang tinggi di semua lapangan terbang antarabangsa bagi menghalang negara ini menjadi pusat transit pendatang tanpa izin yang ingin memasuki UK.

“Malaysia akan menggunakan pengalamannya dalam perkara ini untuk menghadapi cabaran-cabaran baru isu migrasi pada masa hadapan,” jelas kementerian itu.

Kenyataan itu menyebut, pihak berkuasa Malaysia juga akan terus mengenakan hukuman kepada mereka yang tinggal melebihi tempoh dibenarkan dan bekerja secara haram di UK.

“Usaha juga akan terus dilakukan bagi meningkatkan kempen kesedaran rakyat negara ini supaya tidak melanggar peraturan imigresen UK,” tambah kenyataan itu.

Read More..

Dopod 838pro



Physical design
Form factor
Pad

Dimensions
112.5 x 58 x 21.95 mm



Weight w/battery
176 g

Primary display resolution
320 x 240 pixels
Phone
Phone type
Quadband

Networks
GSM850, GSM900, GSM1800, GSM1900

Connectivity
3G, HSDPA, Bluetooth, Wi-Fi, GPRS/GSM, Infrared, USB
Multimedia
Built-in digital camera?
Yes

Maximum camera resolution
2 megapixels

Camera sensor type
CMOS

Maximum digital zoom
x

Maximum optical zoom
x

Video features
Video recording, Video playback
PDA
Operating system
Pocket PC

Main processor type
Samsung processor

Main processor speed
400 MHz

RAM
64 MB

ROM
128 MB

Battery type
1300mAh rechargeable battery

Removable battery?
Yes

Rated battery life
5 hours
Display
Monochrome or color
Color

No. of colors
16 bit

Touch screen
Yes

Backlit display
Yes
Data Input
Method
Pen
Interfaces
Infrared
Yes
Audio
Built-in speakers?
Yes

Built-in mic?
Yes
Desktop Connectivity
Desktop software included
Yes
Power supply
Batteries rechargeable?
Yes

AC adaptor included?
Yes
Warranty
Base warranty
1 year

Read More..

Monday, February 9, 2009

Free Seat

Read More..

Sunday, February 1, 2009

32 hafiz bakal doktor perubatan

KUALA LUMPUR 31 Jan. - Seramai 32 hafiz al-Quran Malaysia sedang mengikuti kursus perubatan di Mesir dan dijangka pulang untuk berkhidmat sebagai doktor pada 2012.

Menteri di Jabatan Perdana Menteri, Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi berkata, Majlis Agama Islam Wilayah Persekutuan (MAIWP) sedang menaja pembelajaran

pelajar terbabit dan merancang untuk menambah jumlah mereka kepada 100 orang.

Beliau yang juga Pengerusi MAIWP berkata, program itu merupakan usaha ke arah penubuhan Sekolah Imtiaz (Sekolah Tahfiz-Sains) yang akan ditubuhkan di Wilayah Persekutuan dan diuruskan oleh Yayasan Generasi Gemilang (Y2G) di bawah MAIWP.

"Apabila mereka pulang sebagai doktor, mereka akan menjadi contoh dan memberi semangat kepada pelajar tahfiz al-Quran yang sedang mengikuti pembelajaran di sini," katanya selepas melancarkan yayasan tersebut di sini hari ini.

Hadir sama Menteri Wilayah Persekutuan, Datuk Seri Zulhasnan Rafique; Ketua Pengarah Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim), Da tuk Wan Mohamad Sheikh Abdul Aziz; Pen garah Jabatan Agama Islam Wilayah Perse kutuan, Datuk Che Mat Che Ali dan Pengerusi Y2G, Datuk Hisham Abdul Majid.

Katanya, kaedah pembelajaran sekolah itu hampir sama dengan Sekolah Imtiaz di Terengganu di mana pelajarnya diwajibkan menghafal 30 juzuk al-Quran selain mengikuti kurikulum kebangsaan yang ditetapkan Kementerian Pelajaran.

Sementara itu, Zulhasnan berkata, sebidang tanah seluas 8.8 hektar di Setiawangsa telah dikenal pasti untuk pembinaan Sekolah Imtiaz pertama di Kuala Lumpur.

"Pembinaan sekolah itu akan mengambil masa empat tahun mulai sekarang dan pengambilan pelajar ditumpukan kepada anak kelahiran Wilayah Persekutuan," katanya pada majlis yang sama. - BERNAMA

Beliau juga berkata, sebuah Sekolah Menengah Agama MAIWP dengan kapasiti 1,000 pelajar akan turut dibina di Bandar Seri Permaisuri dan dijangka siap pada 2010.

"Sekolah tersebut akan menjadi sekolah perantara kepada Sekolah Imtiaz," katanya lagi. - BERNAMA

Read More..